Jika kerugian terus terjadi, CEO BlackBerry John Chen mengatakan pihaknya berencana berhenti memproduksi smartphone. "Kalau saya tak bisa mendatangkan uang dari bisnis perangkat, saya tak akan terjun di bisnis handset," ujar Chen seperti dilansir dari situsphonearen. Jika melihat ke tahun 2011 Blackberry “mengapalkan” sebanyak 52.1 juta unit handset. Coba bandingkan dengan quartal pertama tahun ini yang menunjukan angka 3.4 juta handset dan hanya 1.1 juta dari angka tersebut yang menggunakan OS terbaru mereka, Blackberry OS 10.
Chen yang mulai memimpin BlackBerry pada November tahun lalu mengatakan bahwa pihaknya berminat untuk melakukan investasi atau kerja sama dengan perusahaan lain di industri-industri seperti kesehatan, keuangan, dan hukum yang membutuhkan keamanan tingkat tinggi. Chen mengakui adanya kesalahan strategi yang dilakukan para eksekutif terdahulu. Dia mengatakan sudah menyiapkan rencana jangka panjang dan jangka pendek untuk BlackBerry.
Sejak kegiatan mata-mata diungkap ke publik oleh mantan kontraktor NSA Edward Snowden, lanjut Chen, masalah keamanan informasi mendapat sorotan dari kalangan bisnis dan pemerintahan. Agar tidak terus mengalami kerugian Chen berencana “hidup” menggunakan rencana jangka pendeknya tersebut. (richard)
sumber: http://www.bhinneka.com/bpost_detail/jika_terus_rugi_blackberry_mau_stop_bisnis_ponsel.aspx