Mana Yang Anda Akan Pilih? Menumbuhkan Loyalitas Karyawan Atau Merekrut Karyawan Yang Memiliki Loyalitas?
(Vibizmanagement - HR) - Memiliki karyawan dengan loyalitas yang tinggi
adalah impian semua management perusahaan. Oleh karena loyalitas
merupakan suatu dasar bagi seorang karyawan untuk dapat bertahan dan
memberikan pengabdian. Semakin banyak karyawan yang mengabdi, sudah
dapat dipastikan semakin kuat perusahaan itu untuk dapat bertahan. Namun
semakin sedikit karyawan yang loyal terhadap perusahaan, maka sudah
dapat dipastikan pihak manajemen harus berjuang habis-habisan untuk
mempertahankan kelangsungan perusahaan. Seperti kata pepatah berat sama
dipikul, ringan sama dijinjing.
Mudah saja cara mengukur tingkat
loyalitas dari karyawan yang anda miliki. Anda dapat mengukurnya dengan
menghitung berapa orang karyawan yang bertahan sampai akhir masa
pensiunnya? Berapa banyak karyawan yang memiliki masa kerja 20-30 tahun?
Berapa banyak karyawan yang memiliki masa kerja 10 – 15 tahun? Atau
sulitkah untuk menjumpai karyawan yang memiliki masa kerja lebih dari 5
tahun? Jika sulit menemukan mereka yang dapat bertahan lama di
perusahaan, berarti tingkat loyalitas karyawan masihlah sangat rendah.
Dapat
dipastikan rendahnya tingkat loyalitas dari karyawan akan berbanding
terbalik dengan tingginya angka turn over karyawan. Hal ini akan lebih
banyak berdampak negative bagi perusahaan terutama bagi iklim kerja yang
tercipta yang tentu saja akan mempengaruhi etos kerja karyawan yang
ada. Selain itu inconsistency akan ditemukan dalam banyak hal seperti
dalam system, kebijakan serta peraturan yang dianut perusahaan. Turn
Over yang tinggi juga akan mengakibatkan langkanya tenaga professional
serta akan menghabiskan biaya lebih untuk pelatihan bagi karyawan yang
baru. Tidak dapat dibayangkan apa yang terjadi bila suatu department
dipimpin oleh orang-orang yang terus berganti-ganti. Sudah dapat
dipastikan department ini akan jalan di tempat karena akan selalu
memulai sesuatu yang baru ketika berganti kepemimpinan.
Oleh
sebab itu, setiap perusahaan perlu mengukur tingkat loyalitas karyawan
yang dimilikinya. Jika perusahaan mendapati bahwa tingkat loyalitas
karyawan masih rendah, maka manajemen perlu untuk segera mengambil
tindakan untuk meningkatkan loyalitas karyawannya. Lalu tindakan apakah
yang harus segera diambil management untuk meningkatkan loyalitas
karyawan? Apakah merekrut tenaga kerja yang memiliki loyalitas yang
tinggi menjadi solusi yang baik? Para recruiter dapat saja mengambil
tindakan dengan merekrut tenaga kerja yang dirasa memiliki loyalitas
yang tinggi. Hal ini dapat dilihat dari seberapa lama si calon karyawan
dapat bertahan pada perusahaan yang terdahulu. Tapi apakah hal ini
merupakan solusi yang tepat? Atau management memberikan training dan
pengarahan kepada karyawan mengenai pentingnya loyalitas karyawan? Kedua
hal ini bukanlah hal yang tepat. Loyalitas itu bukan dicari tetapi
ditumbuhkan.
Kata kuncinya adalah menumbuhkan loyalitas bukan
mencari loyalitas. Sehingga pihak management harus segera bertindak
untuk menemukan apakah yang dapat menumbuhkan loyalitas karyawan.
Mulailah dengan menganalisa hasil dari setiap exit interview yang
dilakukan bagi karyawan yang mengundurkan diri. Jika selama ini exit
interview kurang berjalan, maka mulailah untuk meangktifkannya lagi.
Mintalah setiap karyawan yang mengundurkan diri mengemukakan alas an
sebenarnya mengapa ia mengundurkan diri. Kemudian cobalah untuk
menganalisa setiap alasan-alasan tersebut.
Jika sebagian besar
dari alasan yang dikemukakan para mantan karyawan adalah mengenai gaji
atau benefit lainnya, maka segeralah mereview apakah gaji serta benefit
yang diberikan oieh perusahaan sudah sesuai dengan pasar yang ada atau
memang masih jauh. Jika hasilnya adalah gaji serta benefit yang ada
masih jauh dari pasar, maka segeralah mengadakan penyesuaian secara
bertahap. Jangan takut untuk melakukan hal ini, walaupun ini akan
berdampak kepada cost yang lebih tinggi namun perusahaan pun akan
mendapat keuntungan yang setimpal yaitu dengan berhasilnya perusahaan
mempertahankan tenaga-tenaga profesionalnya.
Hal kedua yang
dapat menjadi penyebab rendahnya loyalitas karyawan adalah tidak
tersedianya jenjang karir yang jelas bagi karyawannya. Jalan keluarnya
adalah pihak management bersama dengan pihak HRD harus mulai merumuskan
jenjang karir bagi setiap posisi yang ada di perusahaan tersebut dan
segeralah lakukan sosialisasi kepada karyawan, sehingga karyawan tidak
menjadi resah dan merasa tidak ada masa depan bagi mereka. Usahakan
tidak ada satu pun posisi yang tidak memiliki jenjang karir. Selain itu
buatlah program pelatihan bagi setiap posisi guna mengembangkan setiap
karyawan.
Namun bila ditemukan penyebab rendahnya loyalitas
karyawan adalah lingkungan kerja yang tidak sehat atau tidak harmonisnya
hubungan antar karyawan atau antara management dan karyawan maka pihak
management jangan segan-segan untuk mulai mengambil tindakan yang
mungkin sedikit ekstrim guna menciptakan lingkungan kerja yang sehat.
Sebuah
buku yang berjudul First Break All the Rules mempublikasikan hasil dari
sebuah survey yang dilakukan oleh Gallup Organization yang dalam salah
satu penelitiannya menyimpulkan bahwa alasan terkuat seseorang untuk
keluar dari perusahaan adalah ketidakcocokan pada atasannya. Survey ini
melibatkan lebih dari satu juta karyawan dan delapan puluh ribu manager.
Penemuan ini pun menyimpulkan jika orang-orang yang bagus meninggalkan
perusahaan, maka lihatlah atasan langsung/ tertinggi di department
mereka. Atasan seringkali menjadi alas an bagi karyawan untuk dapat
tetap bertahan dan berkembang. Apapun hasil dari analisa anda, segeralah
bertindak untuk meningkatkan loyalitas karyawan anda.
(RB/IC/vbm)
sumber: http://managedaily.co.id/column/index/category/human_resources/2320/20