Jakarta - Nvidia telah lama dikenal sebagai salah satu produsen chip grafis yang produknya turut dipakai di konsol game seperti PlayStation 3. Kini, perusahaan tersebut turut mengembangkan konsol game sendiri yang disebut "Project Shield".
Perangkat game yang diperkenalkan oleh CEO Nvidia Jen-Hsun Huang dalam konferensi pers di pameran CES 2013 hari Minggu malam (6/1/2012) waktu AS ini adalah konsol portable clamshell dengan layar lipat yang menyatu pada tubuh konsol.
Proyek Shield dimotori SoC Tegra 4 dari Nvidia yang diklaim Huang sebagai "prosesor mobile tercepat di dunia saat ini". Aplikasi-aplikasi game dijalankan di sistem operasi Android versi Vanilla yang tidak memiliki skin atau kustomisasi apa pun.
Perangkat game yang diperkenalkan oleh CEO Nvidia Jen-Hsun Huang dalam konferensi pers di pameran CES 2013 hari Minggu malam (6/1/2012) waktu AS ini adalah konsol portable clamshell dengan layar lipat yang menyatu pada tubuh konsol.
Proyek Shield dimotori SoC Tegra 4 dari Nvidia yang diklaim Huang sebagai "prosesor mobile tercepat di dunia saat ini". Aplikasi-aplikasi game dijalankan di sistem operasi Android versi Vanilla yang tidak memiliki skin atau kustomisasi apa pun.
Selain gamepad dengan sejumlah tombol, joystick analog, dan d-pad digital, Shield juga dilengkapi dengan konektor USB, mini-HDMI, headphone, dan slot micro-SD di bagian depan.
Layarnya berukuran 5 inci dengan resolusi 720p (1280x720) dengan fitur touchscreen. "Anda bisa mengontrol game, baik dengan sentuhan di layar maupun melalui controller," ujar Huang, seperti dikutip dari The Verge. Perangkat ini pun mampu memainkan video 4K di perangkat display eksternal.
Shield dapat terhubung ke jaringan cloud untuk menjalankan game Android, game daru TegraZone, serta streaming game PC bersama komputer yang dilengkapi kartu grafis berbasis GeForce. Penggunanya juga bisa bermain bersama teman melalui mode multiplayer.
Tentu, sebagai konsol portabel, Shield pun memiliki baterai dan bisa dipakai bermain di perjalanan selama 5 hingga 10 jam. "Jadi, bisa bermain video game kapan saja, di mana saja, dan di layar mana saja," tandas Huang.
Dari gambar, sepintas tampak bahwa Shield memiliki tubuh bongsor. Namun, nyatanya tidak demikian. Berdasarkan foto perangkat ini di tangan Jen-Hsun Huang, ukurannya kurang lebih serupa dengan controller konsol game modern seperti Xbox.
Layarnya berukuran 5 inci dengan resolusi 720p (1280x720) dengan fitur touchscreen. "Anda bisa mengontrol game, baik dengan sentuhan di layar maupun melalui controller," ujar Huang, seperti dikutip dari The Verge. Perangkat ini pun mampu memainkan video 4K di perangkat display eksternal.
Shield dapat terhubung ke jaringan cloud untuk menjalankan game Android, game daru TegraZone, serta streaming game PC bersama komputer yang dilengkapi kartu grafis berbasis GeForce. Penggunanya juga bisa bermain bersama teman melalui mode multiplayer.
Tentu, sebagai konsol portabel, Shield pun memiliki baterai dan bisa dipakai bermain di perjalanan selama 5 hingga 10 jam. "Jadi, bisa bermain video game kapan saja, di mana saja, dan di layar mana saja," tandas Huang.
Dari gambar, sepintas tampak bahwa Shield memiliki tubuh bongsor. Namun, nyatanya tidak demikian. Berdasarkan foto perangkat ini di tangan Jen-Hsun Huang, ukurannya kurang lebih serupa dengan controller konsol game modern seperti Xbox.
Sayangnya, Nvidia belum memberikan informasi lebih lanjut soal tanggal
rilis ataupun harga perangkat ini. Nama "Shield" pun masih bersifat
sementara dan bisa berubah di produk finalnya nanti.
sumber: http://tekno.kompas.com